Showing posts with label Maluku. Show all posts
Showing posts with label Maluku. Show all posts

Biografi Aip Karel Satsuit Tubun, Mengajarkan Kesetiaan Pada Proses

Anonymous Add Comment

    Profil Karel Satsuit Tubun    

Biografi Aip Karel Satsuit Tubun
Nama Lengkap : Karel Satsuit Tubun

Profesi : Polisi

Tempat Lahir : Tual, Maluku Tenggara,

Tanggal Lahir : Minggu, 14 Oktober 1928

Meninggal : Jakarta, 1 Oktober 1965 (umur 36)

Pasangan : Margaretha Waginah
Anak : Philipus Soemarno, Petrus Indro Waluyo & Linus Paulus Suprapto
Zodiac : Balance
Kebangsaan : Indonesia


    Biografi Karel Satsuit Tubun    

Ajun Inspektur Polisi Dua Anumerta Karel Satsuitubun yang biasa disebut pula dengan K.S Tubun, terlahir pada minggu, 14 Oktober 1928 di Tual, Maluku Tenggara. Selepas lulus Sekolah Dasar pada tahun 1941, karel langsung mendaftarkan diri di sekolah Kepolisian. Setamat pendidikan Kepolisian, Karel ditempatkan pada kesatuan Brigade Mobil (Brimob) Ambon dengan pangkat AIP (Agen Polisi Tingkat) II atau yang sekarang menjadi Bhayangkara Dua Polisi. Pada biografi AIP Karel Satsuit Tubun disebutkan, Ia mengalami kenaikan pangkat menjadi AIP (Agen Polisi Tingkat ) I atau sekarang Bhayangkara Polisi Satu saat dipindahtugaskan di Jakarta.

Pada saat bertugas di Jakarta, Presiden Soekarno menggelorakan Trikora yang mengandung maklumat dikembalikannya Irian Barat dari kekuasaan Belanda. K.S Tubun diikutsertakan dalam operasi militer merebut Irian Barat. Keberhasilan dalam operasi militer tersebut menunjang keberhasilan para personil yang terlibat. Dalam biografi AIP Karel Satsuit Tubun dijelaskan, setelah kembali ke Jakarta dari Irian Barat, Ia ditugaskan sebagai pengawal di kediaman Wakil Perdana Menteri, Dr. J. Leimena. Secara bertahap K.S Tubun mengalami kenaikan pangkat menjadi Brigadir polisi.

Pada situasi tersebut, Anggota Gerakan 30 September sedang merencanakan aksi pemberontakan dan merasa terancam atas keberadaan para Pimpinan Angkatan Darat. Anggota Gerakan 30 September membuat tahapan aksi dengan melakukan penculikan terhadap para perwira Angkatan Darat. Salah satu sasaran mereka adalah Jenderal A.H Nasution yang rumahnya bersebelahan dengan Dr. J. Leimena tempat K.S Tubun bertugas. Lintasan sejarah biografi AIP Karel Satsuit Tubun diketahui,sebelum melancarkan aksi ke kediaman Jenderal Nasution, mereka terlebih dahulu menyekap para penjaga rumah Dr. J. Leimena.

Saat terjadi peristiwa penyergapan tersebut, AIP Karel Satsuit Tubun ia mendapat tugas jaga pagi, maka Ia menyempatkan diri untuk tidur. Mendengar suara gaduh, K.S Tubun terbangun dan segera mengambil senjata dan menembakkan kepada gerombolan para penculik. Perlawanan tak terhindarkan dan terjadi saling baku tembakl antara dirinya dengan para penculik. Biografi AIP Karel Satsuit Tubun menginformasikan, karena perlawanan yang tidak seimbang, maka K.S Tubun pun tewas setelah peluru para penculik bersarang di tubuhnya. Sebuah aksi patriotik yang membuat namanya harum terkenang sepanjang masa di Negeri ini. Ia gugur sebagai pahlawan bangsa pada umur 36 tahun.

Segala jasa dan amal baiknya selalu terkenang, dan pemerintah melalui Keppres No.114/KOTI/1965 memutuskan K.S Tubun sebagai Pahlawan Revolusi bersama para Perwira Angkatan Darat yang menjadi korban keganasan pada peristiwa Gerakan 30 September. Pangkatnya juga mengalami kenaikan menjadi Ajun Inspektur Dua Polisi. Biografi AIP karel Satsuit Tubun juga menginformasikan tentang pengabadian namanya sebagai salah satu nama pangkalan udara yaitu Bandar Udara Karel Satsuit Tubun di Pelabuhan Ratu. Namanya juga terabadikan dalam Kapal Perang KRI Karel Satsuit Tubun dari fregat kelas Ahmad Yani.

    Karir Karel Satsuit Tubun    

  • Anggota Polri
  • Polisi Brimob Pangkat Agen Polisi Kelas Dua
  • Polisi Brimob Pangkat Agen Polisi Kelas Satu
  • Polisi Brimob Brigadir Polisi
  • Polisi Pangkat Ajun Inspektur Dua Polisi.

    Penghargaan Karel Satsuit Tubun    

  • Pahlawan Revolusi pada tanggal 5 Oktober 1965.
Seperti itulah pembahasan Pahlawan Revolusi kita asal Maluku Tenggara. Semoga dengan informasi diatas sahabat bigrafipahlawan.com dapat mengetahui lebih jelas tentang pahlawan tersebut.

Biografi Martha Christina Tiahahu: Kisah Gadis Pemberani Maluku

Anonymous Add Comment

   Profil Martha Christina Tiahahu   

Biografi Martha Christina Tiahahu: Kisah Gadis Pemberani Maluku
Nama Lengkap : Martha Christina Tijahahu
Tempat Lahir : Nusa Laut, Maluku
Tanggal Lahir : Sabtu, 4 Januari 1800
Meninggal : 2 Januari 1818 (umur 17)
Zodiac : Capricorn
Warga Negara : Indonesia
Ayah : Kapitan Paulus Tiahahu


   Biografi Martha Christina Tiahahu   

Indonesia merupakan negara yang telah diperjuangkan oleh pahlawan-pahlawan besar tanah air yang telah berjuang mengorbankan segalanya untuk mengusir penjajah dan kemerdekaan Indonesia. Para pejuang juga rela berkorban untuk kehilangan nyawanya sendiri. Tidak hanya pria, yang melawan penjajah dari tanah air. seorang wanita pun juga saling tergerak mengangkat senjata untuk membebaskan Indonesia dari para pengeruk kekayaan negeri. Sebagai bangsa yang besar sudah seharusnya kita mengenal dan tetap menghargai jasa para pahlawan terdahulu. Salah satunya dengan meneruskan perjuangan Indonesia melalui Biografi Martha Christina Tiahahu.

Kelahiran gadis Maluku yaitu 4 januari 1800 tercatat dalam Biografi Martha Christina Tiahahu. Christina adalah putri dari Kapitan Paulus Tiahahu, yang merupakan seorang kapitan berasal dari negeri Abubu. Ayah Cristina juga seorang kawan Thomas matulessy yang juga turut serta dalam perang Patimura melawan belanda pada tahun 1817. Martha Christina adalah seorang gadis kecil yang sejak masih remaja telah mengikuti ayahnya dalam rapat pembentukan kubu pertahanan. Dalam usianya yang masih belia, yaitu 17 tahun Martha Christina selalu berani melawan para penjajah. Dengan alat yang sangat sederhana, bamboo runcing, ia mampu membuat para penjajah kesulitan menghadapinya. Ikat kepala yang ia gunakan menjadi bukti keberanian seorang gadis yang masih belasan umurnya.

Dalam kisah sejarah Martha Christina beliau juga pernah turut berperan dalam pertempuran melawan belanda di pulau Saparua tepatnya didesa Ouw, Ullath. Dalam pertempuran di Saparua, pada Biografi Martha Christina Tiahahu juga mencatat bahwa dirinya juga mampu memimpin para pejuang wanita lainnya untuk mendampingi para pejuang pria dalam misi perebutan wilayah maluku dari Belanda. Pada pertempuran tersebut Richemont, seorang pimpinan perang belanda dapat dibunuh oleh pasukan Martha Cristina. Dengan kematian pemimpin Belanda, penjajah semakin brutal dalam menekan dan menyerang rakyat Maluku. Dikarenakan belanda menggunakan persenjataan lengkap, Pasukan Maluku dapat di dikalahkan. Sebagai konsekuensinya Ayah Martha Christina “ kapitan Paulus Tiahahu” ditangkap dan akan dijatuhi mati.

Mengetahui jika ayahnya akan di eksekusi mati oleh Belanda, perjuangan Martha Christina berlanjut untuk membebaskan ayahnya. Usaha yang dilakukannya tersebut sayangnya tidak menghasilkan hasil yang ia harapkan. Ia dan para pejuang Maluku lainnya dapat ditangkap. Disebutkan dalam Biografi Martha Christina Tiahahu, bahwa Ayah Martha Cristina akhirnya tetap dijatuhi hukuman mati oleh Belanda.

Selanjutnya Martha Christina dihukum dan diasingkan ke pulau Jawa. Oleh Belanda ia akan dipekerjakan di perkebunan Kopi secara paksa. Perjalanan Martha Christina ke jawa yang menggunakan kapal Eversten di warnai pemberontakan melawan Belanda. Dalam buku Biografi Martha Christina Tiahahu, ia melakukan aksi mogok makan. Dengan keberaniannya, Martha Christina juga sempat melawan pasukan Belanda di dalam kapal. Namun pada akhirnya Martha Christina meninggal diperjalanan pada tanggal 2 Januari 1818. Pada usianya ke 18 tahun, jasadnya hanya dibuang ke lautan. Atas pengorbanan beliau ia ditetapkan menjadi Pahlawan nasional pada tahun 1969. Di Maluku juga berdiri monumen untuk mengenang gadis pemberani Martha Christina.

   Penghargaan   

  • Pahlawan Nasional menurut SK Presiden RI No. 012/TK/Tahun 1969, tanggal 20 Mei 1969
Seperti itulah biografi Martha Christina Tiahahu yang mengisahkan keberanian gadis Maluku yang berjuang dengan keberaniannya mengusir Belanda walau dengan mengorbankan nyawanya sendiri. Semoga kisah ini memberikan inspirasi kepada pembaca biografipahlawan.com.

Biografi Pattimura “Sang Pahlawan dari Seram Selatan”

Anonymous 1 Comment

    Profil Pattimura    

Biografi Pattimura “Sang Pahlawan dari Seram Selatan” Tokoh Pahlawan Nasional
Nama : Kapitan Pattimura

Lahir :  Minggu 8 Juni 1783, Haria, pulau Saparua, Maluku

Meninggal : 16 Desember 1817, Ambon, Maluku

Ayah : Frans Matulesi

Ibu : Fransina Silahoi.

Zodiac : Gemini

Warga Negara : Indonesia


    Biografi Pattimura    

Pastilah semua orang sudah pernah melihat uang kertas nominal 1000 rupiah bukan? Dalam uang kertas tersebut terdapat gambar seorang pahlawan Indonesia yang gugur hanya demi memperebutkan kemerdekaan Indonesia. Seorang pahlawan yang membawa sebilah pedang yang ia taruh di dadanya. Pahlawan yang sangat gagah dan terlihat tegas itu dikenal dengan Pattimura. Mungkin, namanya sudah sering disebut di pelajaran sejarah. Namun, tak ada salahnya jika mengulas kembali tentang biografi pattimura agar anda bisa mengetahui pahlawan asal daerah Maluku ini lebih dalam. Simak informasi perjalanan hidup Pahlawan Maluku ini selengkapnya.

Pahlawan yang gambarnya terpajang di uang kertas seribu rupiah tersebut memiliki nama lengkap Thomas Matulessy. Ia lahir di Maluku, tepatnya di daerah Hualoy, Seram Selatan pada tanggal 8 Juni 1783. Konon katanya, dalam buku biografi pattimura yang ditulis oleh M. Sapija dituliskan bahwa pahlawan dari Maluku ini merupakan keturunan dari bangsawan. Gelar bangsawan tersebut didapatkannya dari ayah Pattimura yang bernama Antoni Mattulessi. Sedangkan ayahnya mendapatkan gelar dari kakeknya yang bernama Raja Sahulau. Putra dari pasangan Frans Matulesi dan Fransina Silahoi ini meninggal dunia pada usia yang terbilang masih muda, 34 tahun, tepatnya pada tanggal 16 Desember 1817.

Mungkin, sebagian dari Anda bertanya-tanya dari mana asal kata “Kapitan” yang selalu disebut ketika anda memanggil nama pahlawan dari Maluku tersebut. Dalam buku biografi Pattimura versi pertama dituliskan bahwa Kapitan adalah gelar yang diperoleh pahlawan dari seram Selatan tersebut. Padahal, dalam faktanya kata “Kapitan” diperoleh dari dalam dirinya sendiri. Orang Maluku percaya bahwa dalam diri Thomas Mattulessy tersebut terpancar aura kepemimpinan yang sifatnya turun temurun. Kharisma itulah yang membuat gelar Kapitan menempel pada dirinya. Hingga sampai sekarang sudah berabad-abad kata “Kapitan” masih selalu disebut saat menyebutkan nama Pattimura. 

Dalam buku biografi pattimura juga disebutkan, pada tahun 1816, Inggris menyerahkan Maluku kepada Belanda dan hal tersebut membuat kondisi social, ekonomi, dan politik Maluku semakin tidak karuan. Kondisi tersebut disebabkan oleh monopoli politik yang dilakukan oleh Belanda. Akhirnya, karena tak tahan dengan kesewenang-wenangan pemerintahan Belanda, rakyat Maluku mencoba melakukan perlawanan. Dari situlah nama Kapitan Pattimura mulai berkibar karena ia adalah pemimpin perang di Maluku. Di bawah pimpinan Kapitan tersebut, rakyat Maluku banyak mendapatkan kemenangan, salah satunya mereka berhasil merebut benteng Duurstede. 

Namun ternyata, ada juga orang yang tak suka dengan Pattimura. Hal itu terbukti dengan adanya pengkhianatan yang dilakukan oleh Raja Booi. Salah satu raja Maluku tersebut membeberkan semua strategi Pattimura kepada Belanda. Ditambah lagi, Belanda yang licik mencoba menggunakan adu domba sebagai taktik untuk menghancurkan pemimpin rakyat Maluku tersebut. Akhirnya, pada tanggal 11 November 1817, Pattimura berhasil ditangkap oleh belanda dan Benteng Durstede kembali ke pelukan Belanda. Tak puas hanya menangkap Pahlawan Maluku saja, Belanda juga memberikan sanksi sadis kepada Putra kebanggaan Maluku dengan cara menggantungnya di depan benteng New Victroria Ambon. Berkat perjuangannya membela kemerdekaan, pada tahun 1973, pemerintah RI kemudian memberikan gelar pahlawan Nasional pada Pattimura. Semoga informasi tentang Biografi Pattimura di atas bermanfaat bagi para pembaca. 

    Penghargaan Pattimura    

  • Gelar Pahlawan Perjuangan Kemerdekaan Republik Indonesia 1973
Seperti itulah ulasan Biografi Pattimura salah satu tokoh pahlawan nasional Indonesia dari Maluku yang sempat BiografiPahlawan.com bagikan kepada pembaca. Semoga dengan hadirnya biografi diatas dapat membantu pembaca dalam mengenal lebih dalam sosok Kapitan Pattimura.